Jumat, 16 Januari 2009

Dibawah Sebuah Bintang Kecil

Aku minta maaf pada peluang
Karena menyebutnya penting
Aku minta maaf pada penting jika ternyata aku keliru.
Tolong jangan marah, kebahagiaan, jika kau kuambil sebagai hakku
Semoga kematianku sabar melihat kenangan-kenanganku menghilang.
Aku minta maaf pada waktu atas segala dunia yang kuintip tiap detik
Aku minta maaf pada cintaku di masa lalu
Karena mengira bahwa yang terakhir adalah yang pertama.
Maafkan aku, wahai perang yang jauh karena pulang membawa bunga.
Maafkan aku, wahai luka yang menganga, karena menyuntik jariku.
Aku minta maaf atas segala perbuatan jahatku pada mereka yang menangis dari kedalaman.
Aku minta maaf pada mereka yang menunggu distasiun kereta, karena telah tertidur hari ini hingga jam lima Subuh.
Maafkan aku, wahai harapan yang berteriak, karena tertawa dari waktu ke waktu.
Maafkan aku, wahai gurun,
karena aku tak menyuruhmu berlari demi sesendok air
Dan engkau, rajawali, tak berubah dari tahun ke tahun, selalu disarang yang sama,
Tatapan matamu selalu tepat berada di titik yang sama dalam ruang
Maafkan aku, bahkan jika ternyata aku telah mati kaku
Aku minta maaf pada pohon-pohon yang telah ditebang demi empat kaki meja
Aku minta maaf pada pertanyaan- pertanyaan besar ayas jawaban- jawaban kecil
Kebenaran tolong, tolong jangan begitu pedulikan aku
harga diri, bermurah hatilah. Beranaklah bersamaku misteri keberadaan
bersamaan dengan itu kutarik benang peristiwa dari keretaMu.
Jiwaku, jangan kau ambil hati bahwa hanya engkau yang kumiliki dari dulu hingga kini.
Aku minta maaf pada segala sesuatu, karena aku tak bisa berada di semua tempat pada saat yang bersamaan.
Aku minta maaf pada setiap orang karena aku tidak dapat menjadi separoh wanita dan separoh pria.
Aku tahu aku tak akan dibenarkan selama aku masih hidup.
Jangan bebani aku dengan kehendak untuk sakit, karena aku membawa kehendak yang sangat berat.
Berilah aku tugas yang berat sehingga kehendak itu akan tampak ringan,
Atau Panggilah aku segera agar aku tak merasakan kehendak itu dan yang lebih berat yang telah menungguku .

Surat Ucapan Terima Kasih 2

Aku berhutang sangat banyak
Pada mereka yang tak kucintai.
Yang membuat aku merasa lega adalah
Bahwa seseorang lebih mereka butuhkan dari pada aku.

Yang mmbuatku bahagia adalah
Bahwa aku bukan merupakan serigala bagi biri-biri mereka

Damai yang kurasakan bersama mereka,
Kebebasan-
Cinta tidak akan dapat menggantikan atau mengambilnya.

Aku tidak menunggu mereka
Seperti dan jendela-yang membuka dan menutup.

Hamper sesabar jam Matahari
Aku memahami
Apa yang tidak dapat dipahami oleh cinta
Dan memaafkan
Sedangkan cinta tak bakal pernah.

Dari sebuah kencan hungga ke sebuah surat
Hanyalah beberapa hari atau minggu
Bukan untuk selamanya.

Perjalanan dengan mereka selalu berlangsung dengan riang dan tawa
Dan ketika tujuh belas buah bukit dan sungai terbentang diantaranya
Dan semua itu dapat dilihat dengan tangan terbuka dan berlalu begitu saja
Namun itu hanya sebagian dari mereka yang bisa
Itupun mungkin hanyalah sementara
Karena apapun mereka pasti tunduk
dan terhanyut oleh rezim semeta alam yang dinamakan waktu.

Mereka patut mendapatkan pujian
Jika aku hidup dalam sebuah ruang tiga dimensi yang tak lirik dan tak retorik
Dengan cakrawala asli yang bergerak.

Mereka sendiri tak menyadari
Betapa mereka berpegang pada tangan-tangan mereka yang kosong.

“ Aku tak berhutang papaun pada mereka,”
Akan begitulah kira-kira jawaban cinta

Pada pertanyaan terbuka ini.

Untuk para sahabat tulisan ini aku tujukkan hanya untuk mengucapkan sebuah kata
Terima Kasih
atas segalanya.